My Seoul, My Man, My Hyuk (Part 2)

Jumat, 25 Februari 2011

Author      : upaupapuspa
Main cast :  Soo Jin Hye (Jin-hye)
                    Lee Hyukjae (Hyuk)
                    Park Yoe Jin (Yoe-jin)
                    Park Shin Hwe (Shin-hwe)
                    Lee Donghae (Hae)
Genre       : Romantic

Teet…teet..teet..
Suara klakson mobil membangunkanku dari lamunan panjang.
“haisshh, siapa yang datang malam-malam begini” aku beranjak dari kursi kemudian membuka pintu.
“Saengil chukkae”, sesosok lelaki tiba-tiba muncul dihadapanku.
“Hyuk oppa”, hoh ternyata Priaku yang sedang berdiri di depanku ini.
“wae? Kau tidak suka aku datang?”
“aniya, bukan itu oppa. Tapi bagaimana kau tau hari ini keluarga Shin-hwe tidak ada di rumah”, ujar Jin-hye sambil mempersilahkan prianya masuk.
“kau lupa? Yeo-jin itu . . . “
“ne, aku ingat” lagi-lagi soal itu.
“ya Jin-hye, ini untukmu” Hyuk menyodorkan sebuket bunga beserta surat.
“kamsahamnida, oppa”
“baca suratnya setelah aku tidak berdiri di hadapanmu”,
“wae?”
“sudah, jangan cerewet. Ikuti saja mauku”
“iya, aku selalu mengikutimu oppa, mau mu dan permainanmu”
“apa maksudmu Jin-hye, kau tidak apa-apa?” Hyuk menggenggam tanganku
“heh, kau bilang tidak apa-apa oppa?, dua tahun kau jadikan aku kekasih gelap dan kau bertanya aku tidak apa-apa?” Jin-hye melepaskan genggaman tangan Hyuk.
“kenapa kau tiba-tiba seperti ini Jin-hye?”
“kau mau tau oppa, karena semuanya sudah sampai di puncak. Mianhae oppa, aku rasa kau harus bersikap tegas sekarang”,
“maksudmu?”
“aku tidak sanggup harus menjalani hubungan ini oppa, aku merasa bersalah dengan keluarga Shin-hwe. Mereka terlalu baik untukku oppa” airmataku tiba-tiba tak terbendung.
“mianhae Jin-hye, aku membuatmu menderita karena perasaanku. Tapi asal kau tau Jin-hye, aku takkan pernah meninggalkanmu”, Hyuk memelukku, erat.
“bagaimana dengan Yeo-jin onni?”
“aku akan bicara dengannya, setelah dia pulang dari Daegu”
“lebih baik jangan oppa, aku tak ingin membuat mereka kecewa, biar aku saja yang mengalah” aku melepaskan pelukan Hyuk oppa.
“dan kau akan membiarkan aku kecewa?”
Ya Tuhan, cobaan macam apa ini?, aku dihadapkan dengan pilihan yang sulit. Aku harus memilih. Orang yang sudah kuanggap keluarga atau cintaku?. Aku tak ingin dibilang tak tau diri jika aku memilih Hyuk oppa, tapi aku tak bisa hidup tanpa kekasihku ini.
Kubiarkan Hyuk oppa memelukku, entah kenapa aku merasa ini adalah pelukan terakhir yang aku rasakan. Mungkin aku harus meninggalkan dia, atau dia yang harus meninggalkanku. Kalimat itu terngiang-ngiang di telingaku.
“JIN-HYE, KAU….?” Suara itu, Shin-hwe.
“Shin-hwe, kau tidak ikut ke Daegu?” ujar Hyuk kelihatan panik.
“kenapa memangnya oppa?” Shin-hwe menatap kami berdua dengan sinis.
“aku bisa jelaskan semuanya Shin-hwe”, aku angkat bicara.
“teman macam apa kau Jin-hye? Kau sudah kami anggap seperti keluarga sendiri. Dan sekarang kau tega berselingkuh dengan kekasih kakakku”,
Tiba-tiba Yeo-jin muncul.
“ada apa ini? Hyuk? Kau ada di sini, bukankah aku tadi sudah ku bilang aku akan ke Daegu? Oh, atau kau tau rencanaku dan Shin-hwe?” Yeo-jin kelihatan bingung.
“rencana? Rencana apa onni” sekarang giliran aku yang bingung.
“saengil chukkae Jin-hye. Aku dan Shin-hwe berpura-pura ke Daegu, tapi sebenarnya kami ingin membuat kejutan di hari ulang tahunmu”, Yeo-jin masih tak tau apa yang telah terjadi di ruangan ini.
“kau lihat Jin-hye, betapa kakakku sangat menyayangimu. Sepertinya kau harus mundur Jin-hye dan pergi”, Shin-hwe kelihatannya murka terhadapku.
“ada apa ini? Mundur? Apa maksudmu Shin-hwe”,
“sudahlah onni, kau diam saja dulu”
“Hyuk, ada apa ini?”
“baiklah Yeo-jin, aku akan memberitahumu satu hal, aku…”
“CUKUP, baik aku yang akan mengalah. Aku akan pergi dari kehidupan kalian”
“Jin-hye” Hyuk berusaha menarik tanganku.
Aku berlari meninggalkan semuanya, rumah, keluarga dan cintaku. Memang aku yang harus mengalah, karena Yeo-jin onni lebih dulu mencintai Hyuk oppa. Mungkin setelah aku pergi dari kehidupan mereka, semua akan kembali seperti semula. Tidak ada kebohongan, yang ada hanya cinta. Cinta Yeo-jin dan Lee-hyukjae. Tapi ternyata tidak, Hyuk oppa mengejarku, dan menceritakan semuanya pada Yeo-jin onni.
“aku mencintaimu Jin-hye bukan Yeo-jin, aku juga telah menceritakan semuanya pada keluarga mereka. Dan kau masih ingin meninggalkanku?”
Aku masih terus berlari menghindari Hyuk oppa, sampai tragedi ini terjadi.
“ ya Jin-hye, sarangheo”
 “nadong sarangheo, oppa”
“surat itu….”
Lee-hyukjae, kekasihku, priaku. Bersimbah darah. Kupeluk priaku dengan erat. Kecelakaan itu merenggut semuanya. Musim gugur membawanya pergi.
#Flashback end

***
Aku masih menyusuri jalanan ibukota, berharap menemukan cintaku, kekasihku, dan priaku.
Sebuah gerbang besar seolah-olah menyambut kedatanganku. Tempat Pemakaman Umum. Sebenarnya aku enggan datang ke tempat ini, aku tak ingin mengingat semuanya. tapi rinduku pada pria ini yang membawaku.
“annyeong oppa. Sudah dua tahun aku tak mengunjungimu, aku rindu padamu oppa. kau tau oppa, sebenarnya aku tak ingin kembali ke kota ini, terlalu banyak kenangan kita di setiap sudut kota, kenangan ini selalu saja menyerangku tanpa ampun. Aku sakit oppa, aku sakit karena perbuatanku sendiri” airmata yang tak ingin ku keluarkan tak dapat ku bendung.
Aku mengambil secarik kertas di saku ku, sebuah surat. Surat yang pernah di tulis Hyuk oppa di ulang tahunku duat tahun yang lalu.
Jin-hye ku,
Kau tau coklatku?, entah mengapa aku merasa surat ini adalah surat terakhirku untukmu. Mungkin karena aku tak suka menulis.
Jin-hye ku,
Aku sudah memutuskan untuk bersikap tegas, aku akan memberitahu keluargaku. Bahwa aku telah  memiliki wanita yang akan aku nikahi. Kau tau siapa? Itu kau coklatku.
Jin-hye ku,
Sarangheo . Sarangheo . Sarangheo . Sarangheo.
Jin-hye ku,
Tunggu aku dan keluargaku di pintu rumahmu.
Jin-hye ku,
tunggu aku yang akan menyematkan sebuah cincin di jari manismu.
Jin-hye ku,
Tunggu aku dengan selayarmu.
Jin-hye ku,
Tunggu aku, karena aku ingin selalu bersamamu.

Lee-hyukjae . . 
.
 “akhirnya, aku tau kau pasti mampir ke sini chagiya”, seorang lelaki menepuk pundakku
“ne, oppa mianhae”
“sudah minta izin padanya?,ya Hyukjae hyung, aku akan menjaga coklatmu seperti kau menjaganya dulu. Aku meminta restumu”

Aku tak ingin terlalu lama larut dalam cerita masa laluku, pria di sampingku Lee Donghae. Lelaki ini tak pernah sekalipun memaksaku untuk melupakan masa laluku. Dan pria ini berhasil membuatku jatuh hati padanya.

END.



My Seoul, My Man, My Hyuk (Part 1)

My Seoul, My Man, My Hyuk





Author      : upaupapuspa
Main cast :  Soo Jin Hye (Jin-hye)
                    Lee Hyukjae (Hyuk)
                    Park Yoe Jin (Yoe-jin)
                    Park Shin Hwe (Shin-hwe)
                    Lee Donghae (Hae)
Genre       : Romantic

Seoul : 2010 06 04
Gerimis turun perlahan seiring langkah kakiku keluar dari pintu kereta api menuju ke ruang kedatangan Seoul Station.  Seoulku, betapa sebenarnya aku merindukanmu. Tapi…
Kutatap cafĂ© tua di ujung jalan itu. Sebenarnya aku enggan kembali ke kota ini. Kota yang setengah mati untuk kulupakan, Tempat – tempat yang menggoreskan begitu banyak kenangan. Dan sontak, kenangan itu datang menyerangku dari segala arah. Orang – orang yang tak ingin kutemui, tempat – tempat yang tak ingin kudatangi.
Aku merapatkan jaket yang kukenakan, namun tubuhku tetap saja menggigil. Angin musim gugur bertiup sangat kencang. Kuputuskan untuk menyusuri kota ini dengan berjalan kaki, sambil menunggu jemputan.
Musim gugur. Seharusnya aku tak datang ke kota ini sekarang, musim ini sangat menyakitkan bagiku. Terutama hatiku. Musim ini mengambil sebagian hidupku dan seluruh cintaku.
#Flashback
Seoul : 2006 04 03
Perkenalkan, namaku Soo Jin Hye. Aku mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Seoul. Hidupku sangat berkecukupan, orang tuaku hanya seorang pedagang mie di Busan. Tapi semangatku yang membawaku ke kota ini. Berbekal sebuah beasiswa dari kota kelahiranku. Dan kini aku juga bekerja di sebuah toko coklat untuk memenuhi kebutuhanku selama hidup di ibukota.
Seoul, tak hanya menyimpan cerita tentang pendidikan dan pekerjaanku. Tapi juga cintaku.
***
Seorang pria berjalan di tengah keramaian, sambil membawa sebuah kamera. Sepertinya dia sedang mencari sesuatu. Pria itu kemudian masuk ke toko tempatku bekerja.
“annyeonghaseo, ada yang bisa saya bantu?” aku menghampiri pria tadi.
“ne, aku sedang mencari sekotak coklat yang pas untuk kekasihku”
“baiklah, ikut aku”, Jin-hye mengantarkan pria itu ke rak coklat lainnya.
“aku ingin coklat spesial, arasso?”
“tenang tuan, aku jamin kau tak akan menyesal”
“ya, aku belum memperkenalkan diri. Lee-hyukjae imnida” pria itu memperkenalkan dirinya sambil membungkuk.
“oh, ne. Jin-hye imnida”
“bangeupsimnida Jin-hye”. Ujar pria itu ramah.
“ini coklat yang kau cari tuan”, Jin-hye menyodorkan sekotak coklat pada sang raja (pembeli)
“panggil saja hyuk”, hyuk mengambil coklat dan pergi ke kasir.
“ne, kamsahamnida. Lain waktu datang lagi tuan, eh hyuk”
Itu pertemuan pertamaku dengannya, dengan cintaku. Lee-hyukjae sebenarnya telah memiliki kekasih. Tapi entah kenapa aku masih mencintainya dan menerimanya. Menerimanya?. Iya, setelah hari itu Hyuk semakin sering datang ke toko tempat aku bekerja, tidak hanya itu dia juga sering mengantar dan menjemputku kuliah. Sampai suatu hari Hyuk menyatakan perasaannya padaku.
“aku tau aku telah memiliki kekasih Jin-hye, tapi aku tak bisa menolak perasaanku sendiri, aku teramat mencintaimu” Hyuk berusaha meyakiniku tentang perasaannya.
“mianhae oppa, tapi bagaimana dengan Park Yeo Jin onni?”
“aku hanya butuh jawaban dari hatimu Jin-hye”,
Sebenarnya aku juga mencintai Hyuk oppa, tapi statusnya yang telah memiliki kekasih membuatku harus kembali memikirkan semuanya. Semua yang akan terjadi. Pria ini, aku tak bisa menolaknya. Dadaku terasa sesak, ingin rasanya berlari, mengayunkan tangan bagai mengepakkan sayap agar bisa terbang menghentikan semua ini  tapi aku tak ingin saat terbangun ku temukan diriku terluka karena memendam rasa ku
“aku juga mencintaimu oppa, tapi….”
“cukup, aku hanya ingin tau bagaimana perasaanmu. Aku tak ingin mendengar yang lainnya” hyuk memotong pembicaraanku.
“ne, oppa” kesalahan besar yang aku perbuat, merebut kekasih kakak temanku.
Penjahat, aku rasa itu kata-kata yang pantas untukku. Tapi jauh di hatiku, aku sangat senang bisa memiliki hubungan yang lebih dengan Hyuk oppa. Aku telah mempersiapkan hal yang akan terjadi jika sahabatku dan kakaknya mengetahui hubunganku dengan Hyuk oppa.

Seoul :2008 08 06
Dua tahun sudah aku memiliki hubungan spesial dengan Hyuk oppa tanpa diketahui siapapun termasuk orangtuaku. Sampai suatu malam Park Shin Hwe sahabatku memergokiku sedang berpelukkan dengan Hyuk oppa sambil menangis.
“ya Jin-hye, aku dan Yeo-jin onni akan berangkat ke Daegu hari ini, kau tidak apa-apakan tinggal di rumah sendiri?”
Kalian lihatkan? Betapa jahatnya aku?. Aku merebut kekasih orang yang memberikan aku tumpangan di kota ini. Akan jadi apa aku jika keluarga ini mengetahui kejahatanku?. Hah, aku akan di usir dari rumah ini, dan yang paling menyakitkan aku akan kehilangan keluarga seperti mereka. Tapi lagi-lagi ini tentang perasaanku pada Hyuk oppa.
“ne, tidak apa-apa kok. Titip salamku untuk keluargamu di sana Shin-hwe”,
“jaga chagiyaku baik-baik Jin-hye. Tapi ingat, jangan sampai kau jatuh cinta padanya ” tiba-tiba Yeo-jin onni muncul dari kamarnya.
“baik onni”, setiap kali aku ingat bahwa perempuan ini adalah kekasih dari kekasihku. Aku seperti ingin mengakhiri semuanya.
“hei, kenapa mukamu jadi seperti itu, jangan di ambil hati aku hanya bercanda”, ujar Yeo-jin onni sambil tertawa. “kau sudah siap Shin-hwe?”
“ne, onni. Mari kita berangkat sekarang” Shin-hwe memasukkan koper ke bagasi mobil.
***
Teet…teet..teet..
Suara klakson mobil membangunkanku dari lamunan panjang.
“haisshh, siapa yang datang malam-malam begini” aku beranjak dari kursi kemudian membuka pintu.
“Saengil chukkae”, sesosok lelaki tiba-tiba muncul dihadapanku.
“Hyuk oppa”, hoh ternyata Priaku yang sedang berdiri di depanku ini.
“wae? Kau tidak suka aku datang?”

~TBC~