Kebiasaan / Tradisi, Kesenian, Bahasa

Jumat, 29 April 2011


Kebiasaan / Tradisi
Ada sebuah tradisi / kebiasaan  yang cukup terkenal di Korea. Tradisi ini dinamakan “sesi custom”. Tradisi sesi  dilaksanakan sekali setiap tahun. Sesi adalah sebuah tradisi untuk
mengakselerasikan ritme dari sebuah lingkaran kehidupan tahunan sehingga 
seseorang dapat lebih maju di lingkaran kehidupan tahun berikutnya. 
Tradisi sesi dilaksanakan berdasarkan kalender bulan (Lunar Calender). 
Matahari, menurut adat Korea
, tidak menunjukkan suatu karakteristik musiman. Akan tetapi, Bulan menunjukkan 
suatu perbedaan melalui perubahan fase bulan. Oleh karena itu, lebih mudah 
membedakan adanya perubahan musim atau waktu melalui fase bulan yang dilihat. 
Dalam tradisi sesi, ada lima 
dewa yang disembah, yaitu irwolseongsin (dewa matahari bulan dan 
bintang), sancheonsin (dewa gunung dan sungai), yongwangsin (raja 
naga), seonangsin (dewa kekuasaan), dan gasin (dewa rumah). 
Kelima dewa ini disembah karena dianggap dapat mengubah nasib dan keberuntungan 
seseorang. 
Pada hari di mana sesi dilaksanakan, akan diadakan sebuah acara makan malam 
antar sesama keluarga yang pertalian darahnya dekat (orang tua dengan anaknya). 
Acara makan wajib diawali dengan kimchi dan lalu dilanjutkan dengan 
“complete food session”. 
Ada juga mitos lain dalam memperoleh keberuntungan menurut tradisi Korea, 
antara lain “nut cracking” yaitu memecahkan kulit kacang-kacangan yang keras 
pada malam purnama pertama tahun baru, “treading on the bridge” yaitu berjalan 
dengan sangat santai melewati jembatan di bawah bulan purnama pada malam 
purnama pertama tahun baru yang katanya dapat membuat kaki kita kuat sepanjang 
tahun, dan “hanging a lucky rice scoop” yaitu menggantungkan skop (sendok) 
pengambil nasi di sebuah jendela yang katanya akan memberi beras yang melimpah 
sepanjang tahun.


Kesenian
Kesenian tradisional di Korea, dalam hal ini musik dan tarian, diperuntukkan khusus sebagai suatu bagian dalam penyembahan “ lima dewa" Ada beberapa alat musik   
tradisional yang digunakan, misalnya hyeonhakgeum (sejenis alat musik
berwarna hitam yang bentuknya seperti pipa dengan tujuh buah senar) dan gayageum 
(alat musik mirip hyeonhakgum tetapi bentuk, struktur, corak, dan cara memainkannya berbeda dan memiliki dua belas buah senar). Tarian tradisional yang cukup terkenal di Korea antara lain cheoyongmu (tarian topeng), hakchum (tarian perang), dan chunaengjeon (tarian musim semi). Tarian chunaengjeon ditarikan sebagai tanda terima kasih kepada dewa irwolseongsin dan dewa sancheonsin atas panen yang berhasil.

Bahasa
Bahasa yang digunakan di Korea adalah bahasa Korea. Penulisan bahasa Korea dinamakan Hangeul. Hangeul diciptakan oleh Raja Sejong pada abad ke 15. Hangeul terdiri dari 10 huruf vokal dan 14 konsonan yang bisa dikombinasikan menjadi banyak sekali huruf-huruf dalam bahasa Korea. Hangeul sangat mudah dibaca dan dipelajari. Hangeul juga dianggap sebagai bahasa tulisan yang paling sistematik dan scientific di dunia. Berikut adalah contoh Hangeul.

0 komentar:

Posting Komentar