hhhaa,,,,
gue ga tau mesti nulis apaan, hati, pikiran dan tangan gue emang bener.bener ga sinkron. . .
ff kedua gue udh sebulan ga pernah gue sentuh, feel gue ke eunhyuk dan donghae emang bener.bener d uji.
#halah apaan coba, , ,
pengen sih rasa'y gue posting tuh ff, tapi masih 8 halaman, crita macam ap tuh? dan gue ga tau kapan mau ngelanjutinnya,
ntar lo semua pd penasaran lagi, mpe kebawa mimpi,,,
gue ga mau dong bikin lo semua sakit gara.gara gue,,,
wkwkwkwwk,,,
tulisan gue mulai ngawur sengawur.ngawurnya. . . .
apa? loe mau gue terusin tulisan biadab ini?
gue yakin lo semua sekarang lagi ngegerakin mouse trus ngarahin'y k kotak sebelah kanan paling atas bersimbol X (merah)
ok?
wassalam dari gue. . .
eh tapi sebelum'y. . .
gue mohon dengan sangat, klo ad yg ngebaca FF gue,
tolong comment'y dong, demi kelangsungan hidup'y FF kedua gue yang hampir punah di makan zaman..
*najis
=.=
efek ga ad postingan dan ff blum selesai. :(
Minggu, 29 Mei 2011
Diposting oleh
upaupapuspa
di
10.26
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Festival Lumpur Boryeong: Berbagai Manfaat Lumpur
Minggu, 22 Mei 2011
Pada tanggal 11 Juli 2009, Festival Lumpur Boryeong di Pantai Daecheon, Propinsi Chungcheong Selatan, dibuka pada pukul 10 pagi dengan pesta kembang api. Tahun ini adalah yang ke-12 kalinya Festival Boryeong diadakan.
Pantai Daecheon, yang merupakan salah satu pantai terindah di daerah Pantai Barat Korea memang terkenal dengan lumpur Boryeongnya, yang digunakan sebagai lumpur kosmetik. Karena itu, pada tahun 1998, Balai Kota Boryeong yang bertanggung jawab atas bisnis lumpur tersebut mengadakan Festival Lumpur Boryeong yang pertama untuk mempromosikan lumpur Boryeong. Kini Festival Lumpur Boryeong telah menjadi salah satu festival terbesar di Korea yang menarik perhatian para turis, terutama turis mancanegara. Jumlah turis asing tersebut pun tahun ini mencapai 70.000 orang, jauh lebih banyak dibandingkan 1.000 turis pada tahun pertama festival ini diadakan. Ini seiring dengan bertambahnya turis asing yang datang ke Korea.
Festival yang berlangsung selama 9 hari ini memiliki berbagai macam fasilitas untuk aktifitas pengalaman langsung dengan lumpur Boryeong. Salah satunya adalah “Super Mud Slide,” dimana para pengunjung dapat meluncuri sebuah tube perosotan sepanjang 25 meter sebelum mencebur ke dalam lumpur. Selain itu juga ada “Pancuran Lumpur,” dimana lumpur menyirami tubuh para pengunjung bagai air terjun. Disana juga terdapat “Kolam Besar Pemijatan Lumpur” yang memanjakan para pengunjung dengan pijatan lembut dengan menggunakan lumpur. Dari bermandi lumpur hingga spa lumpur pun dapat dinikmati di “Ruang Pengalaman Lumpur.” Lumpur Boryeong kaya akan mineral, germanium, bentonit dan lain-lain yang baik untuk kesehatan kulit dan rambut. Para pengunjung juga dapat mewarnai wajah mereka dengan lumpur warna-warni. Jadi, banyak sekali yang dapat dinikmati di Festival Lumpur Boryeong ini.
Terbentuknya lumpur di Pantai Daecheon terbentuk selama beratus-ratus tahun di desa yang dinamakan “Sepuluh-ribu Tahun Boryeong.” Kulit-kulit kerang yang terhantam ombak hancur berkeping-keping hingga menjadi butiran pasir halus. Hantaman ombak dan gelombang pasang di pantai ini juga membentuk sebuah dataran lumpur yang lebar, rumah dari berbagai macam hewan laut seperti tiram, kerang-kerangan, rumput laut, bahkan gurita. Anak-anak kecil pun mendapatkan kesenangan dengan mencoba menangkap kerang di dataran lumpur ini.
Nama Boryeong yang semakin terkenal pun membuat negara lain tertarik untuk mengadakan festival serupa. Rencananya, lumpur Boryeong tersebut juga akan diekspor ke Kota Dalian di Cina untuk digunakan dalam Festival Lumpur Boryeong Cina yang akan dibuka pada tanggal 26 Juli nanti. Permintaan yang serupa juga datang dari kota-kota pantai Cina lainnya. Tidak heran, jika setiap tahun banyak para turis yang kembali datang ke Korea untuk mengikuti Festival Lumpur Boryeong dan menjadikan festival ini sebagai rutin di bulan Juli.
source : KBS World
credit : KBS.com
re-uploaded : upaupapuspa
Diposting oleh
upaupapuspa
di
05.24
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Kedai Kopi Hakrim
Minggu, 08 Mei 2011
Starbucks, Pascucci, Coffee Bean... Nah, kedai kopi khusus dari luar negeri seperti itu sangat digemari oleh kalangan muda, maka belakangan ini sulit untuk menemukan kedai kopi khusus atau kafe yang hanya menyediakan kopi di dalam kota Seoul. Namun demikian, ada sejumlah kafe yang masih dipadati oleh banyak orang, maka hari ini, kami mengantarkan anda ke sebuah kafe yang bersejarah panjang di dalam kota Seoul, yaitu Daehakro, Seoul.
Bagi masyarakat Korea, sebuah daerah yang dinamakan 'Daehakro' di Jongnogu, Seoul terkenal sebagai daerah yang bernuansa seni dan budaya. Sebenarnya, di sana, terdapat banyak gedung teater, tempat pertunjukkan, galeri, dll, maka selalu dipadati oleh seniman dan masyarakat Korea yang ingin menikmati budaya khas. Nah, jika kita berjalan-jalan di Daehakro, maka kita akan mudah menemukan berbagai jenis rumah makan, kafe, kedai khusus kopi, dll, dan diantaranya, ada sebuah tempat yang membuat kita membayangkan nuansa nostalgia di masa lalu. Ya, tempat itu tiada lain adalah kedai kopi Hakrim atau 'Hakrim Dabang'. 'Dabang' berarti kedai kopi dalam bahasa Korea, dan isitilah seperti itu jarang digunakan di era ini, karena kata 'Dabang' itu bernuansa kuno dan tidak sesuai dengan tren saat ini. Namun, kedai kopi Hakrim atau 'Hakrim Dabang' masih digemari oleh masyarakat Korea, baik generasi muda yang mencari tren terbaru, maupun generasi tua yang mempunyai nostalgia di masa lalu. Kedai kopi Hakrim tersebut dibuka sejak tahun 1956 lalu, dan terkenal sebagai ruangan khusus bagi seniman, maka sebenarnya, para sastrawan, sutradara, kritikus budaya, dll sering mengunjunginya dan berbicara satu sama lain tentang sastra, musik, dll. Sebagai buktinya, kita dapat menemukan tulisan dari sejumlah sastrawan kenamaan di Korea dari sebuah buku tamu. Oleh karena itu, tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa 'Hakrim Dabang' tersebut bukan hanya kedai kopi, tetapi juga ruang budaya yang bersejarah panjang.
Jika kita masuk ke dalam, penampilan ruangan dalam yang dibuat dari kayu juga membuat kita menikmati nuansa kuno dan lama, maka dapat mencicipi suasana khas yang sulit dinikmati di era ini. Khususnya, sebanyak 1500 buah kopi piringan hitam yang tersimpan di sana juga menambah suasana khas di kedai kopi Hakrim. Yang lebih menarik lagi adalah masih ada DJ yang memutarkan musik di sana, maka pagelaran klasik yang diadakan sekali sepekan juga memberikan kenikmatan khusus kepada para pengunjung. Walaupun kedai kopi Hakrim masih memiliki nuansa kuno dan lama, namun pemilik 'Hakrim Dabang' tidak malas untuk menyesuaikan tren di saat ini. Dia selalu berusaha untuk mengembangkan rasa kopi yang khas dan tersendiri, maka rasa kopi di sana cukup memuaskan selera penggemar kopi di kedai kopi Hakrim. Barangkali, usaha seperti itu sangat penting untuk membuat kedai kopi Hakrim menjadi sebuah ruangan budaya yang dapat dinikmati oleh baik kalangan muda maupun kalangan tua, benarkan? Oleh karena itu, menemukan penampilan kakek-kakek yang berambut putih dan para wanita muda yang berusia 20an tahun secara sekaligus di Hakrim sudah tidak terasa asing lagi. Nah, di daerah Daeharkro di mana terdapat tren yang berubah cepat, kedai kopi Hakrim memberikan peluang kepada kita agar dapat menikmati nostalgia di masa lampau pada tahun 1960 hingga 80an seperti halnya naik mesin waktu. Oleh karena itu, cukup banyak masyarakat yang masih mengunjunginya di dalam era membanjirnya kedai kopi khusus bermerek luar negeri. Saudara, hari ini, di mana anda mencari kenangan romantis dan nostalgia yang pernah alami? Jika anda sempat ke kota Seoul, jangan lupa mengunjungi kedai kopi Hakrim atau Hakrim Dabang. Barangkali, di sana, anda dapat mengalami sesuatu yang sangat berharga.
sr : KBS World
Bagi masyarakat Korea, sebuah daerah yang dinamakan 'Daehakro' di Jongnogu, Seoul terkenal sebagai daerah yang bernuansa seni dan budaya. Sebenarnya, di sana, terdapat banyak gedung teater, tempat pertunjukkan, galeri, dll, maka selalu dipadati oleh seniman dan masyarakat Korea yang ingin menikmati budaya khas. Nah, jika kita berjalan-jalan di Daehakro, maka kita akan mudah menemukan berbagai jenis rumah makan, kafe, kedai khusus kopi, dll, dan diantaranya, ada sebuah tempat yang membuat kita membayangkan nuansa nostalgia di masa lalu. Ya, tempat itu tiada lain adalah kedai kopi Hakrim atau 'Hakrim Dabang'. 'Dabang' berarti kedai kopi dalam bahasa Korea, dan isitilah seperti itu jarang digunakan di era ini, karena kata 'Dabang' itu bernuansa kuno dan tidak sesuai dengan tren saat ini. Namun, kedai kopi Hakrim atau 'Hakrim Dabang' masih digemari oleh masyarakat Korea, baik generasi muda yang mencari tren terbaru, maupun generasi tua yang mempunyai nostalgia di masa lalu. Kedai kopi Hakrim tersebut dibuka sejak tahun 1956 lalu, dan terkenal sebagai ruangan khusus bagi seniman, maka sebenarnya, para sastrawan, sutradara, kritikus budaya, dll sering mengunjunginya dan berbicara satu sama lain tentang sastra, musik, dll. Sebagai buktinya, kita dapat menemukan tulisan dari sejumlah sastrawan kenamaan di Korea dari sebuah buku tamu. Oleh karena itu, tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa 'Hakrim Dabang' tersebut bukan hanya kedai kopi, tetapi juga ruang budaya yang bersejarah panjang.
Jika kita masuk ke dalam, penampilan ruangan dalam yang dibuat dari kayu juga membuat kita menikmati nuansa kuno dan lama, maka dapat mencicipi suasana khas yang sulit dinikmati di era ini. Khususnya, sebanyak 1500 buah kopi piringan hitam yang tersimpan di sana juga menambah suasana khas di kedai kopi Hakrim. Yang lebih menarik lagi adalah masih ada DJ yang memutarkan musik di sana, maka pagelaran klasik yang diadakan sekali sepekan juga memberikan kenikmatan khusus kepada para pengunjung. Walaupun kedai kopi Hakrim masih memiliki nuansa kuno dan lama, namun pemilik 'Hakrim Dabang' tidak malas untuk menyesuaikan tren di saat ini. Dia selalu berusaha untuk mengembangkan rasa kopi yang khas dan tersendiri, maka rasa kopi di sana cukup memuaskan selera penggemar kopi di kedai kopi Hakrim. Barangkali, usaha seperti itu sangat penting untuk membuat kedai kopi Hakrim menjadi sebuah ruangan budaya yang dapat dinikmati oleh baik kalangan muda maupun kalangan tua, benarkan? Oleh karena itu, menemukan penampilan kakek-kakek yang berambut putih dan para wanita muda yang berusia 20an tahun secara sekaligus di Hakrim sudah tidak terasa asing lagi. Nah, di daerah Daeharkro di mana terdapat tren yang berubah cepat, kedai kopi Hakrim memberikan peluang kepada kita agar dapat menikmati nostalgia di masa lampau pada tahun 1960 hingga 80an seperti halnya naik mesin waktu. Oleh karena itu, cukup banyak masyarakat yang masih mengunjunginya di dalam era membanjirnya kedai kopi khusus bermerek luar negeri. Saudara, hari ini, di mana anda mencari kenangan romantis dan nostalgia yang pernah alami? Jika anda sempat ke kota Seoul, jangan lupa mengunjungi kedai kopi Hakrim atau Hakrim Dabang. Barangkali, di sana, anda dapat mengalami sesuatu yang sangat berharga.
sr : KBS World
Diposting oleh
upaupapuspa
di
05.11
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Kafeteria 'Terima Kasih'
Beberapa saat lalu kami mendengar informasi yang menyenangkan yaitu di dekat KBRI Seoul telah dibuka sebuah kafetaria Indonesia. Di Korea restoran Indonesia sangat jarang sekali. Walaupun kadang-kadang ada restoran yang menjual beberapa masakan Indonesia misalnya nasi goreng dan mie goreng, rasanya masih sangat berbeda jauh dengan yang ada di Indonesia.
Nama kafeteria yang belum lama dibuka didekat KBRI Seoul adalah 'kafetaria Terima kasih'. Walaupun mejanya tidak banyak dan agak sempit, dalamnya cukup menarik dan bersih. Karena kafetaria ini terletak di sebelah gedung KBRI maka sudah cukup banyak tamu terutama warga Indonesia yang datang kemari.
Nah, Sebenarnya pembukaan kafetaria Terima Kasih ini mempunyai cerita menarik menurut sang pemilik. Sebenarnya Ibu Han memiliki kegiatan sebagai ketua Migrants Supporter Center, atau Pusat Pendukung para Imigran di Seoul. Maka sejumlah pendapatan dari kafetaria ini digunakan untuk membantu imigran di Korea, bukan untuk keuntungan Ibu Han sendiri. Wah..bagaimana sdr. pendengar, hati ibu Han sangat baik, iyakan? Di sini tidak hanya disajikan makanan Indonesia saja, namun ada juga barang-barang Indonesia yang langsung diimpor dari Indonesia.
Nah, sdr pendengar, nanti jika anda datang ke Korea dan suatu saat rindu sama masakan Indonesia, datang saja ke Kafeteria Terima Kasih ini.
sr : KBS World
Nama kafeteria yang belum lama dibuka didekat KBRI Seoul adalah 'kafetaria Terima kasih'. Walaupun mejanya tidak banyak dan agak sempit, dalamnya cukup menarik dan bersih. Karena kafetaria ini terletak di sebelah gedung KBRI maka sudah cukup banyak tamu terutama warga Indonesia yang datang kemari.
Nah, Sebenarnya pembukaan kafetaria Terima Kasih ini mempunyai cerita menarik menurut sang pemilik. Sebenarnya Ibu Han memiliki kegiatan sebagai ketua Migrants Supporter Center, atau Pusat Pendukung para Imigran di Seoul. Maka sejumlah pendapatan dari kafetaria ini digunakan untuk membantu imigran di Korea, bukan untuk keuntungan Ibu Han sendiri. Wah..bagaimana sdr. pendengar, hati ibu Han sangat baik, iyakan? Di sini tidak hanya disajikan makanan Indonesia saja, namun ada juga barang-barang Indonesia yang langsung diimpor dari Indonesia.
Nah, sdr pendengar, nanti jika anda datang ke Korea dan suatu saat rindu sama masakan Indonesia, datang saja ke Kafeteria Terima Kasih ini.
sr : KBS World
Diposting oleh
upaupapuspa
di
05.08
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Kafe Multi Budaya
Sekarang Korea sudah mulai menjadi negara multi budaya karena ada cukup banyak warga negara lain yang tinggal di Korea, khususnya di Seoul. Mereka adalah orang-orang yang menikah dengan warga Korea, mahasiswa dari luar negeri, tenaga kerja asing dll.. Namun jumlah mereka tidak begitu banyak seperti di Amerika dan Jepang, maka mereka kadang-kadang kesepian dan menghadapi bermacam-macam kesulitan. Tapi ada kabar yang menyenangkan bagi warga negara asing khususnya yang tinggal di daerah Seongdong Seoul.
Pada tgl.19 Januari lalu ‘Kafe multi budaya’ telah dibuka, maka ada banyak orang asing yang datang. Walaupun tempatnya tidak begitu luas namun terasa cukup nyaman. Di sini pengunjung dapat menikmati musik, minuman, gambar dan buku-buku dari negara mereka. Dan mereka juga menyediakan berbagai kursus tentang multi budaya misalnya cara memasak makanan tradisional negara asing, budaya negara asing dll.. Kursus seperti ini nampaknya akan sangat berguna juga bagi masyarakat Korea yang ingin tahu tentang budaya negara lain.
Kafe tersebut dibuka mulai jam 10 pagi sampai jam 5 sore. Dan kalau ada orang yang sedang mengalami kesulitan, atau masalah yang susah dipecahkan pihak kafe multi budaya menyediakan program konsultasi untuk mereka. Bagi orang-orang dari luarnegeri yang sering menghadapi kesulitan komunikasi atau kekurangan perhatian dari orang setempat, kafe ini pasti menjadi kabar yang baik. Iyakan?
Ketua pemda Seongdong Lee Ho-jo mengatakan bahwa semoga kafe ini menjadi tempat beristirahat dengan nyaman dan juga tempat studi bagi mereka, dan semoga mereka dapat merasakan kasih sayang dari negara Korea. Nah.. dengan kesempatan ini saya juga berharap agar ada lebih banyak tempat seperti kafe multi budaya ini yang dapat didirikan di Seoul...
sr : KBS World
Diposting oleh
upaupapuspa
di
04.24
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Desa Hanok (Rumah tradisional Korea)
Tanggal 14 bulan Februari yang lalu adalah salah satu Hari Raya terbesar di Korea bernama Hari Seol. Pada hari itu ada banyak acara yang diadakan di seluruh Korea dan semuanya cukup menarik. Untuk edisi minggu ini, saya telah mengunjungi suatu tempat yang mengadakan acara di Hari Seol untuk masyarakat yaitu Desa Hanok atau Desa Rumah tradisional Korea di pusat Seoul.
Di lapangan utama Desa Hanok, upacara ritual pemanjatan doa tahun baru dilakukan sebagai acara utama hari ini. Seorang pemimpin perempuan menari dan berdoa untuk masyarakat, serta daging babi dan buah-buahan untuk arwah nenek moyang juga disediakan. Pemimpin upacara membunyikan lonceng sambil memanjatkan harapan masyarakat, agar selalau selamat dan bahagia jauh dari musibah atau bencana dalam tahun ini. Walaupun cuacanya cukup dingin di Seoul, tempat ini sangat ramai dengan kerumunan orang yang mengharapkan keselamatan bagi keluarganya maupun bangsanya. Acara ini berlangsung selama 3 hari dari jam 11 pagi sampai jam 5 sore, dan bermacam-macam kegiatan yang menyenangkan dan aktif disajikan. Disini peserta upacara ritual atau pengunjung dapat menikmati atau mencicipi masakan Korea, membuat alat permainan tradisional Korea yaitu Jaegichagi atau sepak Jaegi, Yeonnaligi atau permainan layangan dan konser musik tradisional Korea. Khususnya, acara ini menjadi kesempatan yang baik bagi keluarga dengan anak-anak untuk belajar tentang kebudayaan atau adat istiadat Korea.
Di antara sekian banyak kegiatan, ada satu yang menarik perhatian saya, yaitu ramalan dalam tahun ini, Ayo! coba tahu peruntungan saya. Menurut peramal, peruntungan saya dalam tahun ini sangat buruk karena kemungkinan seseorang akan mengambil pekerjaan saya. Mudah-mudahan saja, tidak terjadi ya. Nah, Desa Hanok ini mempunyai nuansa khas Korea yang unik dan nyaman, jadi sebenarnya tempat ini sudah merupakan salah satu tempat pariwisata yang terkenal di daerah Seoul sejak dibuka pada tahun 1998. Makanya, tempat ini dari dulu sering dikunjungi oleh cukup banyak warga negara asing dan acara khusus kali ini juga ramai dengan turis asing. Berikut ungkapan dari pengunjung Indonesia yang sedang menikmati acara ini.
Saya yakin anda cukup memperhatikan produk kebudayaan Korea seperti lagu dan sinetron, namun anda belum tahu banyak tentang kebudayaan tradisional Korea, iyakan? Nah kalau anda mau mengetahui kebudayaan Korea yang asli, inilah tempat yang benar-benar anda cari. Walaupun acara khusus untuk Hari Seol hanya selama 3 hari, berbagai acara khas Korea disiapkan setiap hari kecuali hari Selasa di Desa Hanok ini, dan saya yakin anda pasti merasa senang jika berkunjung ke tempat ini.
Di lapangan utama Desa Hanok, upacara ritual pemanjatan doa tahun baru dilakukan sebagai acara utama hari ini. Seorang pemimpin perempuan menari dan berdoa untuk masyarakat, serta daging babi dan buah-buahan untuk arwah nenek moyang juga disediakan. Pemimpin upacara membunyikan lonceng sambil memanjatkan harapan masyarakat, agar selalau selamat dan bahagia jauh dari musibah atau bencana dalam tahun ini. Walaupun cuacanya cukup dingin di Seoul, tempat ini sangat ramai dengan kerumunan orang yang mengharapkan keselamatan bagi keluarganya maupun bangsanya. Acara ini berlangsung selama 3 hari dari jam 11 pagi sampai jam 5 sore, dan bermacam-macam kegiatan yang menyenangkan dan aktif disajikan. Disini peserta upacara ritual atau pengunjung dapat menikmati atau mencicipi masakan Korea, membuat alat permainan tradisional Korea yaitu Jaegichagi atau sepak Jaegi, Yeonnaligi atau permainan layangan dan konser musik tradisional Korea. Khususnya, acara ini menjadi kesempatan yang baik bagi keluarga dengan anak-anak untuk belajar tentang kebudayaan atau adat istiadat Korea.
Di antara sekian banyak kegiatan, ada satu yang menarik perhatian saya, yaitu ramalan dalam tahun ini, Ayo! coba tahu peruntungan saya. Menurut peramal, peruntungan saya dalam tahun ini sangat buruk karena kemungkinan seseorang akan mengambil pekerjaan saya. Mudah-mudahan saja, tidak terjadi ya. Nah, Desa Hanok ini mempunyai nuansa khas Korea yang unik dan nyaman, jadi sebenarnya tempat ini sudah merupakan salah satu tempat pariwisata yang terkenal di daerah Seoul sejak dibuka pada tahun 1998. Makanya, tempat ini dari dulu sering dikunjungi oleh cukup banyak warga negara asing dan acara khusus kali ini juga ramai dengan turis asing. Berikut ungkapan dari pengunjung Indonesia yang sedang menikmati acara ini.
Saya yakin anda cukup memperhatikan produk kebudayaan Korea seperti lagu dan sinetron, namun anda belum tahu banyak tentang kebudayaan tradisional Korea, iyakan? Nah kalau anda mau mengetahui kebudayaan Korea yang asli, inilah tempat yang benar-benar anda cari. Walaupun acara khusus untuk Hari Seol hanya selama 3 hari, berbagai acara khas Korea disiapkan setiap hari kecuali hari Selasa di Desa Hanok ini, dan saya yakin anda pasti merasa senang jika berkunjung ke tempat ini.
sr : KBS World
Diposting oleh
upaupapuspa
di
04.01
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
CISAK 2010 (Conference of Indonesian Students Association in Korea)
Apakah anda berniat untuk belajar di Korea? Apakah anda mau mendapat banyak informasi mengenai kondisi pelajar di Korea? Di Korea, saat ini ada sebuah perhimpunan pelajar Indonesia. Mungkin anda sudah tahu bahwa akhir-akhir ini, ada banyak pelajar baik dari Korea maupun Indonesia saling menimba ilmu diberbagai perguruan tinggi di kedua negara, karena kerjasama antara Korea Selatan dan Indonesia memang sudah semakin erat. Hari ini, Dinamika Korea mengundang anda ke CISAK 2010 atau Conference of Indonesian Students Association in Korea 2010 yang diadakan di Kedutaan Besar Indonesia.
Konferensi tahunan ini diadakan untuk yang ketiga kalinya oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia di Korea Selatan atau PERPIKA, dan Jumlah aggota PERPIKA saat ini kurang lebih 300 mahasiswa. Ruangan konferensi tidak begitu besar, tapi cukup lengkap untuk mengadakan sebuah konferensi. Bukan hanya pelajar Indonesia, mahasiswa dan dosen Korea yang ambil jurusan bahasa Indonesia, tapi perusahaan atau pribadi yang memperhatikan Indonesia juga menghadiri konferensi ini.
Dr. Khoirul Anwar dari Lembaga Teknologi dan Ilmu Pengetahuan Maju Jepang, salah satu pembicara inti menyatakan bahwa Indonesa perlu mempunyai kepercayaan diri karena Indonesia sudah mempunyai semua faktor untuk dikembangkan seperti negara kepulauan terbesar, jumlah penduduk terbanyak ke-4 di dunia, dan kaya dengan sumber daya alam. Dia juga menekankan agar Indonesia menjalin hubungan kerjasama yang lebih erat dengan negara-negara lain agar Indonesia dapat belajar teknologi dan ilmu pengetahuan yang lebih maju. Selain itu, mahasiswa-mahasiswi Indonesia di Korea juga diskusi tentang bermacam topik, sperti Brain drain, pemanfaatan virtual world dalam bidang pendidikan dll..
Korea Selatan dan Indonesia adalah salah satu negara yang berkembang paling cepat di Asia. Khususnya, masa depan Indonesia diperkirakan cukup cerah, sehingga acara untuk perkembangan kedua negeri ini sangat penting dan bermanfaat bagi kedua negara. Pelajar Indonesia di Korea Selatan itu menambahkan bahwa mereka berharap banyak orang Indonesia datang ke Korea untuk belajar. Kalau anda mau belajar di Korea, jangan ragu-ragu, karena Perhimpunan Pelajar Indonesia di Korea pasti akan membantu anda.
sr : KBS World
Diposting oleh
upaupapuspa
di
03.44
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Samgyetang(삼계탕)
Sabtu, 07 Mei 2011
Samgyetang atau sup ayam ginseng adalah masakan sehat yang dibuat dengan cara memasukkan beras ketan, kurma, buah berangan, dan buah ginkgo kedalam perut ayam yang kemudian direbus dalam kaldu. Dalam buku kuno dinasti Joseon tertulis bahwa ayam kecil direbus dan dihidangkan kepada orang yang tua pada Sambok, 3 hari terpanas dalam musim panas, yaitu chobok, jungbok, dan malbok. Terutama di zaman dinasti Joseon istri raja Injo yang sakit dihidangkan sup ayam bernama Hwanggyetang yang dimasak dari ayam dan Hwanggi, jenis akar tumbuhan berkhasiat. Inilah yang menjadi asal usul Samgyetang. Di zaman sekarang Samgyetang juga disukai masyarakat Korea sampai mereka antre panjang di depan restoran untuk memakan Samgyetang pada hari sambok musim panas.
Bahan Utama :
(untuk 1 orang)
1 ekor ayam utuh(450~500g), 50g beras ketan, 1 biji buah berangan, 2 biji buah ginkgo, 1 akar ginseng basah, 2 buah kurma Korea, 10g daun bawang, sedikit garam dan lada
Bumbu :
Bahan untuk kuah : 2 liter air, 10g jahe, 100g lobak, 10 biji bawang putih, 5g Gamcho(akar manis), 5g Hwanggi(akar kuning)
(untuk 1 orang)
1 ekor ayam utuh(450~500g), 50g beras ketan, 1 biji buah berangan, 2 biji buah ginkgo, 1 akar ginseng basah, 2 buah kurma Korea, 10g daun bawang, sedikit garam dan lada
Bumbu :
Bahan untuk kuah : 2 liter air, 10g jahe, 100g lobak, 10 biji bawang putih, 5g Gamcho(akar manis), 5g Hwanggi(akar kuning)
Keluarkan bagian dalam perut ayam, bersihkan kemudian potong bagian buntut ayam
Isi perut ayam dengan beras ketan yang sudah dibersihkan dan direndam 1 jam dalam air dingin
Masukkan buah berangan dan ginkgo serta ginseng basah ke dalam perut ayam
Kaki ayam disilangkan dan diikat dengan benang
Rebus 2 liter air bersama jahe, lobak, akar manis, akar kuning, dan bawang putih selama 30 menit kemudian bahan di dalam kuah dibuang kecuali bawang putih
Masukkan ayam ke dalam kuah lalu direbus kembali di atas api besar selama 40 menit lalu kecilkan api dan masak selama 10 menit
Pindahkan ayam ke mangkuk, tuangkan kuah yang sudah disaring lemaknya, taburi daun bawang yang telah dipotong-potong, dan dibumbui garam dan lada
TIPS :
☑ Beras ketan direndam dalam air dingin selama 1 jam supaya mudah dimasak. Kalau tidak waktu memasak menjadi lama sehingga daging ayam akan jadi keras
☑ Boleh pakai ginseng kering jika tidak mendapat ginseng basah
☑ Akar manis dan akar kuning akan menghilang bau amis ayam dan menambah rasa kuah. Tapi tidak harus dipakai
☑ Setelah memasak ayam di atas api besar selama 40 menit lalu kecilkan api dan masak selama 10 menit lagi
☑ Daun bawang dapat menghilangkan bau amis ayam dan beraroma
☑ Boleh pakai ginseng kering jika tidak mendapat ginseng basah
☑ Akar manis dan akar kuning akan menghilang bau amis ayam dan menambah rasa kuah. Tapi tidak harus dipakai
☑ Setelah memasak ayam di atas api besar selama 40 menit lalu kecilkan api dan masak selama 10 menit lagi
☑ Daun bawang dapat menghilangkan bau amis ayam dan beraroma
cr : KBS World
Diposting oleh
upaupapuspa
di
23.30
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Trot
Jumat, 06 Mei 2011
From Wikipedia, the free encyclopedia
Trot atau ppongjjak (ppongtchak) adalah salah satu genre musik pop Korea Selatan. Genre musik ini disebut trot karena memiliki tempo 2/4 dan 3/4 yang diambil dari musik fox trot untuk pengiring dansa ballroom. Trot berkembang di masa penjajahan Jepang atas Korea, dan memiliki kemiripan dengan musik enka atau kayokyoku asal Jepang. Sebelumnya, musik ini dikenal sebagaiyuhaengga, dan populer dengan sebutan trot atau ppongjjak setelah dibentuknya negara Korea Selatan.
Lirik lagu trot umumnya tentang kesedihan atau penderitaan yang diakibatkan perpisahan atau kemalangan. Di antara tema-tema lain yang populer adalah cinta antara pria dan wanita, cinta terhadap keluarga, serta pemandangan alam.
Sejarah
Semasa penjajahan Jepang atas Korea, lagu pop Korea yang disebut yuhaengga berkembang sebagai campuran musik rakyat Korea dan musik pop Jepang berirama torotto (foxtrot). Lagu-laguyuhaengga memakai tangga nada dan teknik bernyanyi tradisional Korea, namun dinyanyikan dengan tempo 2/4 dan 3/4 yang merupakan ciri khas foxtrot asal Barat. Sejak pertengahan tahun 1920-an, industri rekaman Korea sudah memiliki pasar tersendiri untuk lagu-lagu berirama trot. Puncak kepopuleran trot terjadi pada awal tahun 1930-an setelah radio-radio makin sering memutar lagu berirama trot. Kepopulerannya juga didorong makin meluasnya kepemilikan fonograf dan meningkatnya angka penjualan piringan hitam. Pada pertengahan tahun 1930-an, kepopuleran musik pop di radio menimbulkan kontroversi di Korea. Kalangan menengah mengeluh bahwa musik pop tidak sesuai untuk ruang keluarga, dan hanya pantas dimainkan di bar-bar.
Pada masa penjajahan Jepang, kaum terpelajar di Korea menyukai musik trot, dan memandangnya sebagai musik yang tren dan bergaya. Namun pada tahun 1960-an, trot dikritik sebagai musik yang vulgar. Sebagian dari lagu-lagu trot bahkan secara terang-terangan merupakan imitasi dari lagu-lagu Jepang. Pemerintah Korea Selatan akhirnya mengeluarkan pelarangan atas lagu-lagu trot. Trot kembali menarik perhatian masyarakat Korea setelah terjadi "Debat Ppongjjak" di kalangan intelektual Korea pada tahun 1980-an. Mereka mulai menyebut trot sebagai lagu asli Korea atau "lagu pop tradisional".
Walaupun umum diperdengarkan di tempat-tempat umum Korea Selatan, trot umumnya hanya digemari pendengar musik berusia lanjut. Di antara penyanyi trot legendaris terdapat bintang-bintang pop seperti Patti Kim, Cho Yong Pil, Shim Soo Bong, Na Hoon-A, dan Lee Mi Ja. Generasi muda Korea mulai menggemari trot setelah Jang Yoon-jeong menjadi populer pada tahun 2004 dengan lagu "Eomeona!" Sebelum beralih menjadi penyanyi berirama trot, Jang adalah penyanyi pop yang memenangi Festival Lagu Riverside 1999 dengan lagu berirama latin, "You Inside Me".
Kesuksesan Yoon-jeong diikuti penyanyi-penyanyi muda seperti Park Hyun-Bin, kelompok LPG, dan unit dari boy band Super Junior yang diberi nama Super Junior T. Seo-hyun dari Girls' Generation bekerja sama dengan penyanyi trot Joo Hyun-mi merilis singel digital berjudul "Jjarajajja" (짜라자짜). Penyanyi lainnya seperti Daesung dari Big Bang, Kim Sung-soodari grup pop Cool, Sung Jin-woo, dan Kim Jong Kook juga mengeluarkan singel berisi lagu berirama trot. Film komedi Highway Star diproduksi pada tahun 2007 dengan bintang Cha Tae-hyun. Ceritanya tentang calon penyanyi rock yang beralih sebagai penyanyi trot. Film tersebut merupakan pembuatan ulang dari film Jepang tahun 1997, Sharam-Q no Enka no Hanamichi yang menceritakan penyanyi rock yang beralih menjadi penyanyi enka.
Diposting oleh
upaupapuspa
di
07.56
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Bibimbap
Orang Korea biasanya makan nasi dan sup bersama lauk-pauk lainnya. Bibimbab adalah makanan yang mencampurkan nasi dan lauk-pauknya. Pada zaman dahulu masyarakat Korea memakan Bibimbab dari sisa makanan sesajen dengan dibumbui kecap asin, minyak wijen, dan bumbu lain seusai selamatan. Kebiasaan ini menjadi asal usul Bibimbab sekarang. Oleh sebab itu disuatu daerah Bibimbab disebut sebagai Jeasabab yang berarti, makanan sesajen. Bibimbab disebut Goldongban pada zaman kerajaan Chosun. Kata Goldong memiliki arti, barang lama atau barang yang terdiri atas bermacam-macam bahan sehingga Goldongban bermakna, nasi dengan berbagai jenis bahan-bahan. Sementara pada malam hari terakhir setiap bulan Desember masyarakat Korea menyantap Bibimbab dengan makna, sisa makanan tidak dibawa ke tahun baru.
Bahan Utama :
(untuk 1 orang)
150g nasi putih, 100g zukini, 20g wortel, 10g Gosari, 10g Doraji, 1 lembar jamur shitake, 20g toge, 1 butir telur, 20g daging sapi
Bumbu :
untuk daging sapi : 1/2 sdt kecap asin, 1/2 sdt gula pasir, 1/2 sdt minyak wijen,
untuk saus : 1 sdm air, 2sdt Gochujang, 1 sdt madu, 1/2 sdt bawang putih cincang halus, 30g daging sapi giling, 1 sdt minyak wijen
(untuk 1 orang)
150g nasi putih, 100g zukini, 20g wortel, 10g Gosari, 10g Doraji, 1 lembar jamur shitake, 20g toge, 1 butir telur, 20g daging sapi
Bumbu :
untuk daging sapi : 1/2 sdt kecap asin, 1/2 sdt gula pasir, 1/2 sdt minyak wijen,
untuk saus : 1 sdm air, 2sdt Gochujang, 1 sdt madu, 1/2 sdt bawang putih cincang halus, 30g daging sapi giling, 1 sdt minyak wijen
Potong zukini, wortel, jamur shitake, Gosari, dan Doraji dengan ukuran 5cm lalu digoreng masing-masing.
Rebus sebentar toge dan Doraji dengan sedikit garam lalu diperas dan dipotong 5cm
Goreng daging sapi yang dipotong dengan ukuran 5cm dan dibumbui
Buat telor mata sapi setengah matang
Buat Saus Gochujang dengan menggoreng semua bahan bumbu sampai berkilau
Tempatkan nasi dalam mangkuk besar, letakkan masing-masing bahan dengan melingkari nasi. 1 sdm saus Gochujang dan telor mata sapi ditempatkan di atasnya.
TIPS
☑ Rebus toge dengan menutup panci atau tidak menutup sejak awal supaya tidak berasa amis
☑ Kalau daging sapi dibumbui sebelumnya, daging akan terasa lebih wangi dan rasa Bibimbab akan menjadi lebih nikmat
☑ Daging sapi akan menjadi keras kalau digoreng lama. Lebih baik menggorengnya di atas api besar dengan sebentar. Sayur digoreng di atas api sedang selama 1 menit
☑ Semua bahan Bibimbab dicampurkan dengan sumpit
☑ Jikalau bahan sayur Bibimbab itu tidak ada, boleh memakai sayur yang anda sukai
☑ Jika tidak ada Gochujang, kecap asin boleh menggantikannya
sr : KBS World
Diposting oleh
upaupapuspa
di
07.38
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Korea University
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Universitas Korea atau Korea University adalah salah satu universitas swasta terkemuka di Seoul, Korea Selatan dan memiliki dua kampus, yaitu kampus Anam (terbesar) dan kampus kedua di Jochiwon. Universitas Korea didirikan pada tahun1905, merupakan salah satu tiga besar universitas terbaik di Korea Selatan. Universitas Korea terdiri dari 81 departemen, 15 sekolah tinggi, dan 75 lembagapenelitian. Jumlah total mahasiswa mencapai 30.000 orang, mencakup programsarjana, magister, dan doktor. Sebagai bagian dari usaha globalisasinya, Universitas Korea telah mengadakan program pertukaran mahasiswa dengan universitas-universitas lain di seluruh dunia. Sejarah Universitas Korea didirikan tahun 1905 dengan nama Bosung College pada masa-masa terakhir Dinasti Joseon ketika Korea saat itu sedang dalam awal Penjajahan Jepang. Bosung College adalah institusi modern pertama untuk pendidikan tinggi di Korea dengan presiden Hae-Uoung Shin. Sebagai institusi akademis yang berhaluan nasionalis, Universitas Korea dianggap sebagai simbol kebanggaan nasional selama masa kolonialisme Jepang (1910-1945). Pada tahun 1932, Sung-su Kim mengambil alih universitas ini dikarenakan krisis keuangan yang diakibatkan oleh campur tangan pemerintahan kolonial Jepang. Kim membangun lembaga Akademi Jung Ang untuk mendanai universitas. Namanya pun berubah di tahun 1946 menjadi Universitas Korea ketika 3 buah universitas lain didirikan dan institusinya disahkan sebagai universitas. Presiden pertama setelah namanya diubah adalah Sang-Yoon Hyun. Pada masa Repubilk keenam Korea Selatan, dibawah pengaruh presiden Roh Moo-hyun, universitas mulai bekerja sama dengan banyak institusi pendidikan lain di seluruh dunia. Sebuah program untuk memodernkan dan mengembangkan universitas telah dibuka, dimulai dengan pembangunan Central Plaza tahun 2002, fasilitas parkir bawah tanah terluas di Korea Selatan. Presiden Universitas Korea saat ini adalah Dr. Ki-Soo Lee. Reputasi Dalam negeri Universitas Korea adalah salah satu universitas yang disebut Universitas "SKY". Akronim itu adalah singkatan dari inisial 3 buah universitas terbaik dan paling selektif di Korea: Universitas Nasional Seoul, Universitas Korea, dan Universitas Yonsei. Universitas Korea sangat terkenal akan bentuk nasionalisme yang disuarakannya di masa penjajahan. Selain itu dikenal pula akan kualitas pendidikannya yang sangat bermutu. Pada tahun 2003, jumlah lulusan dan mahasiswa dari jurusan hukum yang mengikuti bar examination hanya 151 orang yang lulus dari jumlah 905 orang yang mengikuti ujian tersebut. Penerimaan mahasiswa baru pun sangat ketat karena masuk Universitas Korea dan 2 universitas SKY lain dianggap sebagai tiket menuju kesuksesan dan kehormatan bagi masyarakat Korea. Pada tahun 2007, Menteri Pendidikan Korea Selatan menyatakan Universitas Korea memiliki program MBA terbaik di Korea. Internasional Universitas Korea menduduki ranking 150 di dunia pada bulan Oktober 2006 dalam survei oleh The Times Higher Education Supplement, lebih baik daripada ranking 184 yang dicapai tahn 2005, ketika Dpartemen Ilmu Pengetahuan Sosial menduduki peringkat 66, dan Kesenian Liberal ranking ke-89. Kementerian Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia menyatakan bahwa Universitas Korea menduduki peringkat 153 di dunia dan ke-4 di Korea, berdasarkan jumlah paper yang diterbitkan di jurnal Science Citation Index, Menurut Peringkat Akademik Universitas Dunia oleh Universitas Jiao Tong Shanghai di Republik Rakyat Tiongkok, Universitas Korea menduduki peringkat ke 301-400. Jurusan bisnis di Universitas Korea juga mendapat pengakuan dunia internasional dengan mendapat sertifikasi Association to Advance Collegiate Schools of Business(AACSB) untuk level mahasiswa dan sarjana dan European Quality Improvement System (EQUIS) untuk pertama kalinya di Korea, yang disebut sebagai 2 seritifikasi tertinggi di dunia untuk jurusan pendidikan bisnis. Euh Yoon-dae, presiden universitas berikutnya, memulai sebuah proyek besar di tahun 2003, yakni “Global KU Project”, yang menempatkan Universitas Korea di dalam jajaran 100 universitas terbaik di dunia. Proyek ini mengembangkan program pertukaran mahasiswa, dan juga meningkatkan jumlah pengajaran dalam bahasa Inggris sampai 30 persen serta membangun Kampus Musim Panas Internasional. Internasionalisasi Pada tahun 2003, Universitas Korea mengukir prestasi dengan mengembangkan proyek untuk internasionalisasi. Kementerian Pendidikan dan Sumber Daya Manusia Korea Selatan melakukan evaluasi terhadap universitas Korea dan 120 universitas lainnya di Korea Selatan dan termasuk proses penerimaan mahasiswa dan inspeksi ketat secara langsung. KU mendapat nilai yang sangat tinggi untuk pengajaran bahasa Inggris yang terstandarisasi melalui pengembangan pendidikan berbahasa Inggris dan proyek inovatif untuk globalisasi. Pada tahun 2006, harian Joongang Ilbo, yang merupakan salah satu media cetak terkemuka Korea Selatan menempatkan Universitas Korea ke peringkat 2 sebagai univeristas paling global, setelah KAIST. Olahraga Dua rival, Universitas Korea dan Unvirsitas Yonsei, yang menempati peringkat atas universitas swasta Korea, dikenal pula akan tradisi, semangat dan kekuatan akademik dan olahraganya. Karena begitu sengitnya persaingan keduanya, pendukung Universitas Korea yang mengenakan atribut warna merah menyebut liga olahraga dengan nama “Ko-Yon Games,” sementara para pendukung Yonsei dengan atribut warna biru menyebutnya “Yon-Ko”. Lima pertandingan: (baseball, basket, hoki es,rugby, dan sepak bola) diadakan setiap tahunnya. Academik Jurusan · Korea University Law School · Korea University Business School · College of Liberal Arts · College of Life sciences and Biotechnology · College of Political Science and Economics · College of Science · College of Engineering · Korea University Medical School · College of Education · College of Nursing · College of Art and Design · College of Information and Communications · Division of Journalism and Mass Communication · Division of International Studies · College of Health Sciences (Kampus Seochang) · College of Humanities (Kampus Seochang) · College of Business and Economics (Kampus Seochang) · College of Science and Technologies (Kampus Seochang) · Division of Public Administration (Kampus Seochang) Alumni terkenal · Young-Kee Kim: Deputy Director Fermi National Accelerator Laboratory (Fermilab), pemenang penghargaan Ho-Am. · Chang Ha Sung: Penggerak akitivis pemegang saham skala kecil di Korea dan pendiri Korea Corporate Governance Fund atau “Chang Ha Sung” Fund · Hong Myung-Bo: Pemenang Bola Perunggu FIFA World Cup 2002 · Cha Bum-Kun: MVP Bundesliga di musim 85~86 · Chung Eui-sun: Presiden Kia Motors · Kim Yong-ok, sastrawan · Sung Si Kyung, penyanyi pop · Kim Suk Ki: Pendiri, Presiden & CEO Silicomtech, sekarang adalah profesor di jurusan College of Engineering. · Hong, Junepyo : anggota dewan · Shin, Jun Kyu : konsultan resiko dan pengusaha Beating the Market Lokasi Kampus Anam Campus terletak di: 37°35′30″N 127°1′45″E / 37.59167°N 127.02917°E, yang mana bila dimasukkan ke Google Earth dan dilihat dari ketinggian 2000 meter, akan tampak keseluruhan wilayah kampus · Dua buah stasiun di Kereta Bawah Tanah Seoul Jalur 6 dari Kereta Bawah Tanah Metropolitan Seoul, Stasiun Universitas Korea (고려대역/Goryeodaeyeok) dan Stasiun Anam (안암역), khusus disediakan untuk Universitas Korea. · Kampus Anam dapat dicapai dengan bus-bus berikut: o 100, 144, 163, 273, 1017, 1111, 7211, Seongbuk 20, Seongbuk 21 (gerbang utama kampus Anam) o 100, 144, 163, 273, 1111, 1212, Seongbuk 04 (jurusan Colleage of science, Rumah Sakit Anam Universitas Korea) sr : maskub.wordpress.com |
Diposting oleh
upaupapuspa
di
00.21
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Langganan:
Postingan (Atom)