Bahasa
Bahasa resmi Korea Utara dan Selatan adalah bahasa Korea. Klasifikasi genealogis bahasa Korea masih diperdebatkan, 2 bagian kelompok ilmuwan yang berbeda pendapat menyatakan bahasa Korea termasuk bahasa rumpun Altai-Tungusik, yang lainnya adalah bahasa isolat, yakni tercipta karena meminjam penggunaan bahasa lain. Namun sebagian besar memasukkan bahasa Korea ke dalam rumpun bahasa Altai-Tungusik bersama bahasa Turkik, Mongol, Tungusik, dan Jepang. Bahasa Korea memiliki morfologi yang aggluginatif dengan tata bahasa (syntax) yang serupa dengan bahasa Jepang, yakni SOV (Subject + Object + Verb). Seperti bahasa Jepang dan Vietnam, bahasa Korea banyak sekali meminjam kosakata dari bahasa Tionghoa yang tidak berkaitan. Bahasa Korea modern ditulis dengan abjad Hangeul, yang diciptakan pada abad ke-15 oleh Raja Sejong.
Sastra
Sastra Korea yang ditulis sejak zaman Tiga Kerajaan disebut sastra klasik, yang pada saat itu ditulis dalam aksara Cina (hanja). Sastrawan Korea menulis puisi, cerita dan syair dalam gaya Tionghoa klasik namun berkembang dengan pemikiran dan rasa Korea. Sastra klasik Korea dipengaruhi unsur-unsur Buddhisme, Konfusianisme dan Taoisme, namun akarnya tetap kuat pada kepercayaan tradisional dan cerita-cerita rakyat aslinya. Bentuk pertunjukkan sajak opera tradisional yang paling terkenal adalah pansori. Sastra modern berkembang pesat dengan munculnya Hangeul, yang membantu meningkatkan melek huruf rakyat kebanyakan. Namun sastra yang memakai abjad hangul baru populer sejak abad ke-19, beberapa abad setelah penemuannya. Novel pada zaman itu yang ditulis dengan Hangul adalah sinsoseol (novel baru).
Hunminjeongeum
Hunminjeongeum (훈민정음;訓民正音) adalah formula abjad yang diciptakan oleh Raja Sejong yang Agung dari Dinasti Joseon pada tahun 1443. Raja Sejong menciptakan abjad baru tersebut supaya rakyatnya yang sebagian besar tidak dapat menulis aksara Tionghoa dapat menulis bahasa korea dengan sistem yang lebih mudah. Formula abjad yang ia ciptakan dinamakan Hunminjeongeum atau suara yang benar untuk diajarkan kepada rakyat. Proyek tersebut dibantu oleh para ilmuwan dalam lembaga ilmu pengetahuan Jiphyeonjeon dan hasilnya dipublikasikan 3 tahun kemudian dalam buku berjudul Hunminjeongeum Haeryebon atau Edisi Penjelasan Hunminjeongeum. Hunminjeongeum dijadikan sebagai Harta Nasional Korea Selatan Nomor 70 dan didaftarkan sebagai Warisan Memori Dunia UNESCO pada tahun 1997.Abjad ini merupakan cikal-bakal Hangeul yang merupakan sistem penulisan unik di antara abjad-abjad bangsa lain karena diciptakan oleh sekelompok orang yang dikenal tanpa ada pengaruh dari sistem penulisan yang telah ada dan menjadi bahasa tulis nasional.
Sastra
0 komentar:
Posting Komentar